Tantangan dan Peluang dalam Penerapan Peraturan Hukum Laut di Indonesia
Tantangan dan peluang dalam penerapan peraturan hukum laut di Indonesia memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai negara maritim yang memiliki ribuan pulau, Indonesia memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Namun, untuk dapat mengelola sumber daya laut ini dengan baik, diperlukan peraturan hukum laut yang jelas dan efektif.
Menurut Prof. Hikmahanto Juwana, seorang pakar hukum laut dari Universitas Indonesia, tantangan utama dalam penerapan hukum laut di Indonesia adalah masalah penegakan hukum yang masih lemah. “Kita sering kali melihat pelanggaran-pelanggaran hukum laut seperti illegal fishing yang tidak ditindak tegas oleh aparat penegak hukum,” ujarnya.
Namun, bukan berarti tidak ada peluang untuk memperbaiki keadaan. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penerapan hukum laut di Indonesia. “Kami telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk TNI AL untuk meningkatkan pengawasan di perairan Indonesia,” katanya.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah pembentukan Satgas 115 untuk menindak pelanggaran hukum laut di perairan Indonesia. “Satgas 115 telah berhasil menangkap ribuan kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Indonesia,” ujar Brahmantya.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian sumber daya laut. “Tanpa kerjasama yang baik, tidak akan ada perubahan yang signifikan dalam penerapan hukum laut di Indonesia,” tambah Prof. Hikmahanto.
Dengan adanya tantangan dan peluang dalam penerapan peraturan hukum laut di Indonesia, kita semua diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan laut yang lebih bersih, aman, dan lestari untuk generasi mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Pakar Hukum Laut Internasional, Prof. Hasjim Djalal, “Laut bukan milik kita sendiri, kita hanya meminjamnya dari anak cucu kita nanti.”